Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

KAM KTI Kembali Mendapat Piala Emas Prima Wana Mitra 2012

Workshop Industri Kehutanan Berbasis Hutan Rakyat Bertempat di Auditorium Manggala Wanabhakti, KAM KTI bersama 24 perusahaan dan 15 koperasi atau kelompok tani mitra menerima penghargaan Prima Wana Mitra 2012 pada tanggal 13 Desember kemarin. Mengusung tema "Hutan Lestari, Industri Berseri, Rakyat Sejahtera" penyerahan penghargaan dilakukan oleh Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, SE, MM. jam. 12:50.  Jadwal penyerahan sempat molor karena pada hari yang telah direncanakan bersamaan dengan acara Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali yang diikuti oleh beberapa menteri termasuk Menteri Kehutanan.   Menerima Piala Platinum dari Menteri Kehutanan Bapak Zulkifli Hasan Pada tahun ini PT. KTI telah menerima piala Platinum karena selama 2 tahun berturut-turut telah menerima piala emas atas usahanya melakukan kerjasama penanaman dengan masyarakat.  Sedangkan KAM KTI sebagai salah satu mitra yang berbentuk koperasi telah melakukan kerjasama sejak tahun 2004 j...

Pembuatan Petak Ukur Permanen

Bulan November ini aktifitas di KAM KTI adalah menyelesaikan invetarisasi hutan. Selain itu KAM KTI juga membuat Petak Ukur Permanen (PUP) yang bertujuan untuk mengukur pertumbuhan kayu dilahan milik anggota.  Sebenarnya pembuatan petak ukur ini sudah pernah dilakukan pada tahun 2007, tetapi untuk sekarang kami ingin mengetahui data terkini tentang perkembangan pertumbuhan tanaman apakah masih relevan dengan data yang telah kami lakukan pada tahun 2007 lalu. Dalam pengukuran ini dilakukan penandaan pada semua tanaman dalam radius lingkaran 17,8 meter menggunakan cat.  Selanjutnya dilakukan pengukuran ulang setiap 2 bulan sekali selama 2 tahun. Pengukuran tiap tanaman ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti lokasi, sistem silvikultur, jarak tanam, curah hujan, dll. Dari pengukuran ini diharapkan dapat diketahui berapakah riap tanaman tiap tahun.

Inventarisasi 2012

Mulai awal Oktober ini KAM KTI melaksanakan inventarisasi tahunan, yakni   kegiatan penghitungan dan pengukuran potensi tegakan di lahan milik anggota. Dalam kegiatan inventarisasi ini bukan hanya pengukuran jenis kayu produksi seperti sengon ( Paraserianthes falcataria) , jabon ( Anthocephalus cadamba ), balsa ( Ochroma sp) , mahoni ( Swietenia spp ), mindi (Melia azedarach ), waru ( Hibiscus similis ), gmelina (Gmelina arborea) dan anggrung (Trema orientale) saja tetapi juga melakukan inventarisasi hasil tanaman NTFP ( non-timber forest product) yang ada di lahan milik anggota seperti tanaman kopi, alpukat, durian, kelapa dan tanaman tumpangsari lainnya. Kegiatan inventarisasi tegakan ini dilakukan oleh tiap-tiap FK pada wilayah kerjanya masing-masing. Pengukuran lilit tanaman produksi menggunakan pita meter, dilakukan pada tinggi + 130 cm dari tanah. Penulisan nomor dan lilit menggunakan crayon hanya pada pohon yang memiliki lilit diatas atau sama dengan 30 cm dan ...

S U K S E S

Sejak tanggal 17-21 September 2012 kami telah dinilai oleh tim dari Woodmark Soliassociation yang merupakan suatu keharusan penilaian yang dilakukan setiap tahunnya. Pada kesempatan ini kami cukup bangga dengan hasil yang diperoleh, karena cukup sukses menutup semua kekurangan yang sebelumnya ditemukan tim penilai. Bukan cuma itu, KAM KTI tidak mendapatkan temuan yang berkatagori mayor, hanya beberapa saran untuk perbaikan manajemen supaya lebih baik lagi.  Foto Bersama Management KAM KTI dan Tim Penilai Selamat kepada KAM KTI dan tetap fokus, lakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan catat apa yang akan dan telah dilakukan karena auditor pasti akan menanyakan bukti rekaman. SUKSES.

Monitoring dan Evaluasi

Mengapa kegiatan monitoring dan evaluasi begitu penting? Perlunya dilakukan monitoring dan evaluasi suatu dampak merupakan salah satu cara untuk mengetahui adanya perubahan yang terjadi akibat adanya operasi. Dampak yang terjadi berupa perubahan sosial, lingkungan, ekologi maupun kawasan lindung dan konservasi. Hasil monitoring dan evaluasi tidak hanya berdampak positif tetapi juga bisa berdampak negatif. Umumnya dampak sosial yang terjadi lebih banyak mengarah ke sisi positif ketimbang negatif. Perbaikan yang terjadi bisa berupa peningkatan pendapatan penghasilan masyarakat sekitar, sifat kegotongroyongan, melakukan diskusi dengan kelompok dan pihak terkait lainnya. Dari segi lingkungan dampak positif yang terjadi misalnya semakin terjaganya kawasan konservasi untuk perlindungan satwa langka, sumber mata air, pencegahan tepi sungai dari erosi, tebing curam dari longsor dan lain-lain. Sedangkan sisi negatif misalnya kerusakan jalan akibat sering dilalui kendaraan pengan...

Ramadhan, Persiapan Surveillance 2012

Salah satu persyaratan bagi KAM KTI sebagai pelaksana sertifikasi hutan rakyat yang bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari secara produksi, ekonomi, dan sosial adalah adanya audit/penilaian tahunan (annual surveillance) yang bertujuan untuk mengetahui pemenuhan prinsip FSC™ baik secara dokumentasi maupun aplikasi di lapangan. Rencana proses penilaian tahunan ketiga KAM KTI akan dilaksanakan pada tanggal 10-15 September 2012 yang dilakukan oleh tim auditor dari Soil Association Woodmark dan PT. Mutuagung Lestari. Dalam proses penilaian tahunan ketiga ini luas areal kerja KAM KTI sudah meliputi 1.004,55 hektar, yang terdiri dari 1.811 lahan dan 1.296 orang anggota. Areal kerja tersebut dibagi menjadi 30 kelompok yang tersebar di 3 Kecamatan dan 21 Desa, yaitu Kec. Krucil (Kertosuko, Krobungan, Betek, Wedusan, Tambelang, Roto, Sumberduren, Krucil, Plaosan, Bremi, Guyangan); Kec. Tiris (Tiris, Pedagangan, Pesawahan, Racek, Tlogoargo, Ranugedang, Segaran, An...

PT. KTI dan KAM KTI Meraih Indonesia Green Awards 2012

Penghargaan Indonesia Green Award 2012 Kategori Green Forestry untuk PT. KTI Tadi malam (10 Juli 2012) adalah malam yang membahagiakan bagi kami karena PT. KTI dan KAM KTI menerima penghargaan Indonesia Green Award 2012 (IGA 2012) untuk kategori "Green Forestry".   Malam penganugerahan dilaksanakan di Bali Room Hotel Indonesia Kempinski Jakarta oleh Menteri Kehutanan, Menteri Perindustrian, The La Tofi School of CSR bersama Majalah BISNIS & CSR. Daftar penerima Indonesia Green Award 2012 The La Tofi School of CSR bersama Majalah BISNIS & CSR, kembali memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang memiliki komitmen dan terus giat mengembangkan pelestarian alam yang berkelanjutan, melalui penyelenggaraan Indonesia Green Awards 2012. Pada ajang apresiasi yang menginjak tahun ketiga ini kami ingin memberikan pesan, bahwa semua pihak yang menerima penghargaan telah menjadikan perilaku hijau sebagai napas hidup dan tanggung jawab mereka.  Indo...

Mengingat Kembali 10 Prinsip dan Kriteria FSC™

Sebetulnya apa sih yang akan di audit pada saat Surveillance yang dilakukan setiap tahun itu?   Tujuan utama audit dilakukan untuk menilai apakah semua kegiatan yang kita kerjakan masih sesuai atau tidak dengan standart yang yang telah ditetapkan. Mari kita ingat lagi 10 prinsip dan kriteria dari FSC™ berikut: 1.   Kepatuhan terhadap hukum dan prinsip-prinsip FSC™ Anggota harus mengikuti dan taat semua peraturan; hukum yang berlaku pada tingkat internasional Nasional maupun pemerintah setempat serta mematuhi prinsip-prinsip FSC™ 2.   Hak penguasaan lahan dan hak pemanfaatan serta kewajibannya Kepemilikan dan hak guna atas tanah dan sumberdaya hutan harus ditentukan secara jelas, dipetakan, terdokumentasi dan ditetapkan secara hukum. Anggota dapat membuktikan kepemilikan lahan berupa SPPT dan menjamin tidak ada sengketa pada lahan tersebut dan tersedia peta yang dapat menunjukkan batas lahan secara jelas.  3.   Hak-hak masyarakat adat An...

Ada Apa Dengan Konflik?

Konflik adalah ketidaksesuaian antara prosedur yang berlaku di Koperasi Alas Mandiri KTI (KAM KTI) dengan kenyataan di lapangan. Konflik perlu diidentifikasi dan dicari jalan keluar sehingga tidak menjadi bom waktu yang dapat merugikan keberadaan KAM KTI dan semua asetnya. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur untuk resolusi konflik.  Pemantauan  sosial  adalah  upaya  menggali  informasi  dampak-dampak  sosial  yang potensial  muncul sehingga dapat diantisipasi  dan  menjadi  umpan balik  dalam perencanaan manajemen. Pemantauan sosial dilaksanakan dengan tujuan adalah: Menerima umpan balik pada setiap aturan, prosedur atau kebijakan baru yang sedang dipertimbangkan oleh Koperasi Alas Mandiri KTI; Membawa berita & mensosialisasikan semua prosedur atau kebijakan baru yang dibuat oleh Koperasi Alas Mandiri KTI; Mengidentifikasi setiap masalah yang muncul berkaitan dengan kegiatan pengelolaan KAM K...

1000 Hektar pun Diakui

Baru dua belas hari lalu (Sabtu Legi, 12 Mei 2012) kami mendapatkan persetujuan perluasan area kerja menjadi 1.004,55 ha. Alhamdulillah berkat Do'a, dukungan dan kerja keras tim akhirnya kelelahan ini terjawab sudah. Sekedar untuk mereview informasi profil KAM KTI dengan kapasitas kita yang baru adalah sebagai berikut: Terdiri dari 21 desa yaitu: Andungbiru Andungsari Bermi Betek Brabe Guyangan Kertosuko Krobungan Krucil Pedagangan Pesawahan Plaosan Racek Ranu Gedang Roto Segaran Sumberdawe Sumberduren Tambelang Tiris Wedusan Lokasi tersebut masuk dalam 3 kecamatan yaitu : Krucil, Tiris dan Maron. Luas lahan anggota yang disertifikasi 1.004,55 ha dengan kapasitas produksi 2011 sebesar 18.120 m2/tahun. Jenis yang tersedia untuk ditebang : Sengon, Balsa, Jabon, Mahoni, Mindi dan Anggrung sedangkan jenis lain masih dalam skala kecil. Pada bulan September 2012 rencananya akan diadakan Surveilance ke-3 yang akan diaudit oleh Tim dari PT. Mutuagung Lest...

Akhirnya datang juga!

  --> --> Ya...judulnya seperti acara di TV. Tapi bukan acara tv yang akan ditayangkan disini, sekarang kami informasikan rencana penilaian temuan (CAR) yang akan dilakukan pada 10~12 April 2012 oleh lembaga sertifikasi dari PT. MAL. Rencana ini yang kami tunggu, yaitu menyelesaikan semua yang menjadi temuan sehingga tidak menghambat dalam proses kegiatan KAM KTI terutama untuk area yang baru. Sepertinya memang tidak ada habisnya menyelesaian temuan, bukan berarti tidak kami kerjakan sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh FSC™ namun ada beberapa hal yang kami kira sudah cukup tapi FSC™ menghendaki lebih untuk perbaikan secara terus menerus. Hal ini tidak membuat kami patah semangat, malah membuat kami semakin tertantang. Laporan hasil Survileance-2 (S-2)dari FSC™ pada tanggal 08 Maret 2012 yang lalu kami terima dan diantaranya masih menyisakan beberapa temuan, kami pun langsung bergerak untuk menyelesaikannya. Syukur alhamdulillah tidak l...

KAM KTI MENUJU 1000 HEKTARE

Bismillahirrahmaanirrahim, Insya Allah pada bulan Mei ini KAM KTI akan mengajukan perluasan lahan sampai dengan 1000 ha. Apa saja persiapan yang dilakukan? Berikut ini adalah beberapa kegiatan dan kerja keras dari tim kami. Tracking GPS semua calon anggota Dalam usaha perluasan lahan kita telah menyiapkan GPS sebanyak 9 buah yang masing-masing dioperasikan di kelompok-kelompok yang mempunyai potensi tanaman dengan jumlah besar. Semua GPS berjalan secara bersamaan dan di- download setiap hari. Hasil perluasan sampai dengan laporan dikirimkan ke PT. MAL adalah 1.004,55 ha. Artinya penambahan lahan baru dari 331,60 ha ditambah 672,95 ha. Inventarisasi tanaman anggota lama dan baru Ini perlu dilakukan karena hasilnya digunakan untuk membuat pedoman Jatah Tebang Tahunan ( AAC = Annual Allowable Cut ). Estimasi untuk jatah tebang pertahun adalah 18.120 m 3 /th. Penanaman kembali untuk regenerasi Perlunya dilakukan penanaman kembali adalah untuk menyiapkan daur berikutn...

Menanti Sertifikasi FSC™ Jilid 3

Setelah dilakukan audit bersama oleh tim dari Soil Association Woodmark dan PT. MAL bulan September 2011 tahun lalu tentang pelaksanaan prinsip FSC™ di KAM KTI maka tugas kita selanjutnya adalah menutup temuan-temuan CAR yang muncul sesegera mungkin. Dalam audit tersebut kita mendapatkan 3 CAR major dalam hal monitoring dan evaluasi lingkungan, sosial ekonomi dan HCVF. Kenapa kita sampai mendapatkan major di monev ketigal hal tersebut? itu karena kita salah persepsi bahwa yang dimonitoring dan evaluasi adalah lahan yang sudah disetujui, sehingga luas 331.6 ha saja yang sudah kita lakukan sedangkan menurut auditor bahwa semua lahan termasuk lahan baru yang sekarang diajukan juga harus dimonev. Langkah selanjutnya yang dilakukan KAM KTI adalah segera melakukan tindakan koreksi dengan melakukan monev di semua lahan termasuk lahan baru yang sedang diajukan. Hal ini tidak terlalu sulit mengingat semua masalah dan dampak positif maupun negatif pada prinsipnya adalah sama hanya porsi...