Kamis, 30 Agustus 2012

Monitoring dan Evaluasi

Mengapa kegiatan monitoring dan evaluasi begitu penting? Perlunya dilakukan monitoring dan evaluasi suatu dampak merupakan salah satu cara untuk mengetahui adanya perubahan yang terjadi akibat adanya operasi. Dampak yang terjadi berupa perubahan sosial, lingkungan, ekologi maupun kawasan lindung dan konservasi.
Hasil monitoring dan evaluasi tidak hanya berdampak positif tetapi juga bisa berdampak negatif. Umumnya dampak sosial yang terjadi lebih banyak mengarah ke sisi positif ketimbang negatif. Perbaikan yang terjadi bisa berupa peningkatan pendapatan penghasilan masyarakat sekitar, sifat kegotongroyongan, melakukan diskusi dengan kelompok dan pihak terkait lainnya.
Dari segi lingkungan dampak positif yang terjadi misalnya semakin terjaganya kawasan konservasi untuk perlindungan satwa langka, sumber mata air, pencegahan tepi sungai dari erosi, tebing curam dari longsor dan lain-lain. Sedangkan sisi negatif misalnya kerusakan jalan akibat sering dilalui kendaraan pengangkut log, polusi udara dan suara yang tidak terukur . Namun dampak negatif ini tidak terlalu berpengaruh besar dan timbulnya bukan hanya dari kegiatan operasional KAM KTI saja tetapi kebanyakan dari kegiatan penebangan umum.
Ada sedikit perubahan kebiasaaan pada masyarakat, yaitu berkurangnya minat untuk menanam umbi-umbian seperti ketela pohon, jahe, kunyit dan tanaman musiman lainnya karena mereka lebih memilih untuk menanam tanaman kayu dengan harga yang mahal sebagai tabungan. Hal ini bisa disebabkan karena hasil dari tanaman produksi seperti sengon lebih menjanjikan.
Menurut informasi Ali Nurdin salah satu dari stakeholder KAM KTI yang mempunyai usaha pembuatan kripik singkong mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya sebanyak 200 kg per hari karena jarangnya masyarakat yang menanam singkong. Selain itu citra Krucil sebagai penghasil jahe dan empon-empon juga mulai surut. KAM KTI berencana menggalakkan usaha budidaya tanaman tumpangsari dibawah tegakan sengon untuk menambah penghasilan anggota dan masyarakat luas.
Dari pemantauan di lapangan untuk area lindung masih ada saja orang membuang sampah berupa plastik sabun, shampoo dan pembungkus di sekitar sumber air oleh karena itu KAM KTI menempatkan tempat sampah yang cukup memadai untuk menampungnya. Apapun usahanya yang penting kesadaran dari masyarakat itu sendiri yang harus kita bangkitkan dan ini bukan hanya tugas KAM KTI saja tetapi merupakan tugas dari kita semua, semoga berhasil. GO GREEN! ***