Senin, 04 Februari 2013

Ringkasan Untuk Publik KAM KTI 2013

1.   Sekilas Tentang KAM KTI

Koperasi Alas Mandiri KTI (KAM KTI) adalah organisasi yang dibentuk petani di Kecamatan Krucil dan Tiris, Kab. Probolinggo dengan fasilitasi PT.KTI Probolinggo yang bertujuan membangun hutan rakyat lestari dan bersertifikat FSC. Berdiri tanggal 08 Maret 2007 dengan Nomor Badan Hukum 518/BH/XVI.22/758/426.509/2007. Lokasi kantor di Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Tujuan sertifikasi hutan rakyat adalah mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari secara produksi, ekonomi, dan sosial. Namun pada perkembangannya pada tahun 2011 jumlah anggota dan luas lahan bertambah.

2.   Anggota, Lahan dan Areal Kerja

Luas areal kerja sampai tahun 2013 adalah 1.004,55 hektar, sebanyak 1.811 lahan dan 1.296 orang anggota. Areal tersebar di 3 Kecamatan dan 21 Desa, yaitu Kec. Krucil (Kertosuko, Krobungan, Betek, Wedusan, Tambelang, Roto, Sumberduren, Krucil, Plaosan, Bremi, Guyangan); Kec. Tiris (Tiris, Pedagangan, Pesawahan, Racek, Tlogoargo, Ranugedang, Segaran Andungbiru, dan Andungsari) ; Kec. Maron (Brabe dan Sumberdawe). Lahan anggota dibagi menjadi 30 kelompok, dan dibawah pengawasan 6 Koordinator wilayah.

3.   Deskripsi Areal Kerja dan Sosial Budaya

Ketinggian rata-rata 600-700 mdpl dengan curah hujan 2297 mm/th. Jenis tanah andosol didominasi lempung dan debu. Areal kerja terletak di DAS Pekalen yang berasal dari hulu sungai di Krucil dan Tiris. Sebagian areal kerja 50% termasuk lahan dengan kemiringan lebih dari 20 derajat. Masyarakat Kecamatan Krucil, Maron & Tiris adalah suku Madura dengan ketergantungan kebutuhan hidup dari bercocok tanam. Tradisi masih dipegang erat dan pengaruh kyai (bindere) cukup menonjol dan tingkat pendidikan yang relatif rendah.

4.   Sistem Silvikultur

Jenis tanaman produksi yang ada yaitu sengon (Paraserianthes falcataria). jabon (Anthocephlus cadamba), balsa (Ochroma sp.), Waru rangkang (Hibiscus similis), Gmelina (Gmelina arborea), Anggrung (Trema orientalis,). Sedangkan tanaman tepi digunakan jabon, tanaman teras digunakan Gliricidae dan rumput gajah, tanaman lindung di sempadan sungai digunakan bambu, kopi dan buah-buahan.

5.   Pengaturan Tebangan

Dengan perhitungan daur 5 tahun, riap volume 0.08 m3/th/pohon, jumlah pohon akhir daur setelah penjarangan 400 pohon/ha maka diharapkan volume yang dipanen adalah 150 m3/hektar. Anggota koperasi dapat melakukan tumpangsari di lahannya untuk menambah pendapatan keluarga. Jatah tebang tahunan dari hasil inventarisasi 2012 adalah sebagai berikut :

6.   Rencana Penilaian dan ekspansi anggota baru

Rencana proses penilaian tahunan ke-4 akan dilaksanakan pada awal bulan April 2013 dan resertifikasi pada bulan September 2013 yang dilakukan oleh tim dari Soil Association Woodmark dan PT. Mutu Agung Lestari. Tidak ada ekspansi pada tahun 2013 mengingat area sudah cukup luas dan kemampuan pengelolaan KAM KTI yang terbatas.