Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

December Works Preview

Inventarisasi Lahan Tahun 2011 Inventarisasi adalah salah satu kegiatan penting dalam penentuan jatah tebang tahunan ( AAC = Annual Allowable Cut ) yang bertujuan untuk mengetahui potensi kayu yang terdapat dilahan milik anggota KAM KTI. Dalam kegiatan inventarisasi yang dilakukan setiap tahun ini dilakukan pengukuran terhadap semua jenis pohon yang terdapat di lahan anggota, terutama jenis kayu produktif seperti jenis Sengon, Balsa, Jabon, Gmelina, Anggrung, Waru, Mahoni dan Mindi serta tanaman jenis MPTS ( multi purpose trees species ) yang meliputi berbagai jenis tanaman buah-buahan seperti Durian, Apokat, Mangga, Manggis, Kelapa, Petai dan lain-lain yang hasilnya juga akan merubah komposisi jatah tebang pada tahun berikutnya. Kegiatan inventarisasi ini dilakukan secara mandiri, biasanya melibatkan ketua kelompok dan petani pemilik lahan, dengan cara mengukur lingkar batang pohon setinggi dada orang dewasa (130cm dari permukaan tanah) dan melakukan penomoran serta penulisan lil...

PT. KTI DAN KAM KTI RAIH TROPHY EMAS PRIMA WANA MITRA 2011

Pada hari Senin tanggal 28 November 2011 kemarin merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi PT. KTI dan KAM KTI karena pada hari itu kami menerima trophy emas Prima Wana Mitra 2011. Trophy tersebut diberikan kepada perusahaan/industri dan kelompok tani mitra binaan dalam mensukseskan program kemitraan hutan rakyat. Dengan pemberian penghargaan ini diharapkan dapat membuat industri kehutanan lebih semangat dalam membangun kemitraan dengan masyarakat. Perusahaan perkayuan yang diharapkan menjalankan program hutan rakyat bukan hanya di jawa saja melainkan juga di luar jawa. Dengan menjalin kemitraan dengan masyarakat dalam membangun hutan rakyat diharapkan dapat menambah kontribusi dalam agenda pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Lalu apa manfaat pemberian penghargaan Prima Wana Mitra bagi PT. KTI ? Bagi PT. KTI apresiasi yang besar ini akan menjadi dasar yang kuat bahwa kemitraan yang kami jalin selama ini memang menjadi apa yang diharapkan oleh pemerintah utamanya dari Kementr...

Persiapan Penanaman MPTS

Sebentar lagi adalah musim hujan, seperti biasa pada umumnya petani kembali kesawah dan pemilik lahan kembali menanam apa saja di lahan mereka. Tidak terkecuali KAM KTI tahun ini akan melakukan penanaman berbagai jenis tanaman produksi, tanaman konservasi dan buah-buahan (MPTS). Secara luas rencana tanaman tahun adalah seperti dalam tabel berikut: Jika tanaman produksi sudah umum dibuat oleh persemaian PT. KTI lalu tanaman buah apa saja yang sekarang dibuat untuk memenuhi kebutuhan KAM KTI yang 10.000?. Buah-buahan yang kita siapkan untuk keperluan MPTS adalah Durian, Pepaya, Jambu Biji, Sirsak, Mengkudu, Rambutan, Nangka dll. Seperti tanaman produksi, tanaman buah-buahan juga mempunyai standart tinggi 30 cm untuk siap ditanam di lahan. Target penanaman pada musim hujan tahun ini adalah bulan Desember, selain karena hujan belum normal pada bulan Nopember juga karena bibit belum sampai ketinggian 30 cm. Tujuan penanaman MTPS atau buah-buahan adalah untuk menjaga agar tanaman...

Surveilance ke-2 oleh Soil Association Woodmark dan PT. MAL

Tanggal 19-24 September lalu telah dilakukan surveilance ke-2 mengenai sistem kerja di KAM KTI dan mengecek untuk perluasan area. Pada tahun ini Surveilance dari Soil Association Woodmark yang diwakili oleh Vanessa Linforth dari UK dan Tim Auditor dari PT. Mutu Agung Lestari (PT. MAL). Pada prinsipnya pelaksanaan audit tidak akan lepas dari standart yang telah ditetapkan oleh FSC™ tinggal seberapa jauh ketaatan yang kita ikuti untuk melaksanakan prinsip-prinsip dan kriteria dari FSC™. Secara umum audit dilakukan dibagi kedalam 2 bagian yaitu pengecekan dokumen baik yang ada di kantor KAM KTI maupun yang ada di kelompok (FK) dan juga pengecekan kesesuaian standart dengan observasi lapangan. Selain melakukan penilaian terhadap lahan lama (tahun 2010) seluas 331,6 Ha tim audit juga melakukan pengecekan terhadap lahan baru (tahun 2011) seluas 672,95 Ha berupa peninjauan secara acak terhadap dokumen maupun kondisi lapangan. Beberapa daerah baru yang sebelumnya belum masuk anggota KAM K...

EKSPANSI KAM KTI TERMUAT DI JAWA POS

Pada hari Jumat tanggal 19 Agustus 2011 KAM KTI telah mempublikasikan rencana perluasan lahan kerja hingga 1.004,55 ha di harian pagi Radar Kraksaan Jawa Pos Group halaman 41. Informasi yang dimuat adalah merupakan isi dari Public Summary yang telah kita buat dalam Management Plan . Berikut ini adalah potongan berita dari koran tersebut :

BERTAMBAH LUAS BERARTI BERTAMBAH KAPASITAS

Penambahan Luas Setelah sukses menambah area konsesi dari 152.60 ha menjadi 331.60 ha, sekarang KAM KTI sedang mempersiapkan perluasan area kerja 1.004,55 ha. Dari luas lahan tersebut tersebar di 1.811 lokasi dan terdiri dari 1.296 orang anggota. Dari segi batas administratif lahan KAM KTI terbagi di 3 Kecamatan dan 21 Desa, yaitu Kec. Krucil (Kertosuko, Krobungan, Betek, Wedusan, Tambelang, Roto, Sumberduren, Krucil, Plaosan, Bremi dan Guyangan); Kec. Tiris (Tiris, Pedagangan, Pesawahan, Racek ,Tlogoargo, Ranugedang, Segaran Andungbiru dan Andungsari) dan Kec. Maron (Brabe dan Sumberdawe). Meskipun luas lahan bertambah tetapi KAM KTI tetap mempertahankan jumlah kelompok 30 Forum Komunikasi (FK) di bawah 6 Korwil blok. Hal ini dimaksudkan selain memudahkan pengontrolan juga dapat menghemat biaya pembentukan kelompok baru. Penambahan Kapasitas Penambahan luas identik dengan penambahan kapasitas produksi. Dengan luas 331.60 ha KAM KTI telah membuat perencanaan kapasi...

AREA KONSERVASI DAN LINDUNG

Gambar 1. Lahan yang berbatasan langsung dengan sungai Pemilihan area lindung dan konservasi merupakan salah satu syarat mutlak yang bertujuan untuk menjaga dan memperbaiki mutu lingkungan. Meskipun dengan luas yang porsinya cukup kecil yakni masing-masing area hanya 5% dari luas total area produksi tetapi keberadaannya cukup penting. Gambar 2. Lahan yang curam rawan longsor Area konservasi bertujuan untuk perlindungan lahan dari longsor dan terkikisnya permukaan lanah dari aliran air permukaan ( run off ). Sejak zaman dahulu masyarakat telah membuat sengkedan atau teras di lahan yang miring dengan berpedoman pada ketinggian lahan yang sama sesuai dengan garis konturnya. Umumnya mereka menanam tanaman yang bukan untuk tujuan produksi tetapi berupa Multi Purposes Tree species (MPTS) yaitu tanaman buah (apokat, manggis, durian), tanaman pakan ternak berkayu ( Gliricideae ), tanaman sayuran berkayu (petai, kemiri), kopi, cengkeh dan lain-lain sebagai Non Timber For...

KAM KTI Berkunjung Ke Pabrik Pengolahan Kayu FSC™

Pada hari ini 40 orang dari KAM KTI berkunjung ke pabrik pengolahan plywood dan woodworking di PT. Kutai Timber Indonesia. Peserta terdiri dari 30 orang ketua kelompok dan 10 orang petugas. Tujuan kunjungan ini adalah ingin mengetahui proses produksi bagaimana kayu yang berlabel FSC™ dipisahkan dari kayu biasa. Dimulai dari sambutan Direktur Muda PT. KTI Bp. Sain Latief rombongan diterima di ruang rapim. Dalam sambutannya Bp. Sain Latief atas nama PT. KTI menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerjasamanya sehingga kayu FSC™ dari KAM KTI dapat dipasok sesuai rencana. Dalam rombongan itu hadir juga Habib Abdul Qodir Al Hamid selaku dewan pembina KAM KTI. Pada saat ini luas total lahan yang dikelola KAM KTI adalah 331,60 ha dan target dalam tahun ini akan diperluas lagi menjadi 1.000 ha. Jatah tebang tahunan yang diijinkan saat ini adalah 7,825 m3/th dengan rencana perluasan area kelola diharapkan kayu yang bersertifikat FSC™ juga akan bertambah kapasitasn...

Area Expansion Approved!

Luas lahan baru KAM KTI yang diakui FSC™, info detail lihat di http://info.fsc.org Tanggal 13 Januari 2011 merupakan hari yang KAM-KTI tunggu selama ini, dimana ada pemberitahuan resmi dari Soil Association Woodmark mengenai perluasan lahan baru. Dalam laporan tersebut ditulis bahwa hasil Surveilance 1 (S1) dan SLIMF area 331.60 ha telah di Checked by Emily Blackwell dan di- Approved by Nicholas Underhay. Dengan demikian mulai tahun ini kapasitas produksi KAM-KTI telah dapat dinaikkan dari 3,207 m 3 / th menjadi 7,825 m 3 / th yang terbagi dalam 30 Forest Management Unit (FMU). Pada akhir tahun 2010 lalu KAM-KTI telah melakukan inventarisasi semua lahan anggota sehingga jatah tebang tahun 2011 masing-masing anggota maupun kelompok dapat diprediksi dengan cermat. Bagaimana kami bisa melakukan perluasan dan melewati Surveilance-1 ?. Sebenarnya tidak ada yang istimewa, bagi kami mematuhi segala persyaratan, prosedur, aturan dan menjalankan kepatuhan terhadap 10 prinsip pokok...