Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Pentingnya Komunikasi Antar Kelompok

Tanpa terasa tahun 2013 hampir berakhir, saatnya melakukan evaluasi pada semua kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan selama tahun 2013. Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu persyaratan dalam menjalankan kegiatan pengelolaan hutan lestari, sebagai kontrol untuk melihat tingkat keberhasilan semua kegiatan yang telah dijalankan sehingga apabila ada aktivitas yang tidak sesuai dengan prosedur atau rencana kerja yang telah ditetapkan, maka dapat dilakukan tindakan untuk perbaikan. Pertemuan rutin FK (Forum Komunikasi) Kelompok diagendakan pada setiap akhir bulan. Hal ini dimaksudkan agar FK/ketua kelompok dapat melaporkan hasil kegiatan di kelompok masing-masing setiap bulannya dan memperoleh informasi mengenai rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan berikutnya. Banyak informasi yang diperoleh dari pertemuan rutin ini, informasi mengenai kondisi di lapangan, tukar pendapat antar ketua kelompok mengenai aplikasi kegiatan pada masing-masing wilayah, i...

Inventarisasi Lahan 2013

Kegiatan inventarisasi lahan adalah salah satu kegiatan tahunan yang dilaksanakan pada akhir tahun untuk melihat potensi lahan dan kondisi tanaman milik anggota. Kegiatan inventarisasi ini meliputi penghitungan dan pengukuran seluruh tegakan yang ada di lahan milik anggota, baik tanaman produksi (jenis sengon, jabon, balsa, mahoni, mindi, gmelina, anggrung dan waru) maupun tanaman NTFP ( non-timber forest product ) yang ada di lahan anggota seperti kopi, alpukat, durian, kelapa, dll. Foto kegiatan inventarisasi lahan anggota di kelompok Kegiatan inventarisasi tegakan ini dilakukan oleh tiap FK pada wilayah kerjanya masing-masing. Selanjutnya dari hasil inventarisasi yang diperoleh dilakukan pengecekan ulang / QC oleh Koordinator Wilayah untuk memastikan bahwa hasil inventarisasi yang telah dilakukan sesuai dengan kondisi di lahan. Melalui kegiatan penghitungan dan pengukuran seluruh populasi tanaman milik anggota, diharapkan hasilnya dapat digunakan sebagai dasar pertimb...

Pelatihan safety bagi pekerja penebangan & persemaian

Salah satu temuan dalam re-assessment adalah belum dilaksanakannya pelatihan pada tenaga subkontraktor yang berada dalam wilayah kerja KAM KTI seperti pekerja tebangan dan tenaga persemaian. Pelatihan yang perlu diberikan antara lain mengenai pentingnya K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)/safety dan penggunaan APD (alat pelindung diri) pada saat bekerja sebagai bentuk tanggung jawab KAM KTI dalam mengurangi resiko dan dampak apabila terjadi kecelakaan pada saat bekerja, serta pelatihan mengenai prosedur penebangan dan CoC (chain of custody) pada pekerja tebangan. Pelatihan yang diberikan pada tenaga persemaian berupa pentingnya K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)/safety. Kegiatan di persemaian banyak mempergunakan bahan-bahan kimia seperti pupuk dan pestisida, sehingga para pekerja juga perlu mengetahui resiko dari pemakaian bahan-bahan tersebut dan dampaknya bagi kesehatan mereka. Kebiasaan menggunakan APD standar seperti sepatu/boots, sarung tangan, kacamata/goggle, dan mask...

Sertifikat Jilid 2

Lima tahun yang lalu (red. Desember 2008) kami mendapatkan sertifikat Hutan Lestari dari FSC. Sesuai dengan ketentuan bahwa masa berlaku sertifikat hanya 5 tahun saja, untuk itu kami segera malakukan re-sertifikasi. Tepat tanggal 23 September 2013 yang lalu, badan sertifikasi dari Soil Association Woodmark yang pada kesempatan ini di percayakan kepada Lars G Blomkvist sebagai lead auditor membuka rapat re-Assesment.  Audit kali ini tidak jauh berbeda dengan pelaksaan audit-audit sebelumnya (red. S-4 April 2013), yang membedakan adalah penggunaan standar yang baru yaitu FSC-STD-IDN-01-2013 Indonesia Natural, Plantation and SLIMF EN Harmonised. Standar baru ini merupakan standar gabungan dari badan sertifikasi yang sudah mendapat pengakuan dari FSC, diantaranya adalah Soil Association WoodMark (SA), SmartWood, SCS, Control Union Certification BV (CU), SGS. Standar ini memang baru muncul beberapa bulan yang lalu dan akan efektif pada tanggal 01 Oktober 2013, namun kami diberi kes...

Pengelolaan HCVF

Konsep HCVF atau hutan bernilai konservasi  didesain dengan tujuan untuk membantu para pengelola hutan dalam usaha peningkatan keberlanjutan sosial dan lingkungan hidup dalam kegiatan produksi kayu dengan menggunakan pendekatan dua tahap, yaitu : a) Mengindentifikasi area di dalam atau di dekat unit pengelola kayu yang mengandung nilai sosial, budaya, dan ekologis b) Menjalankan suatu sistem pengelolaan dan pemantauan untuk pemeliharaan area HCVF tersebut. Beberapa waktu yang lalu ,KAM KTI telah melakukan kegiatan tentang pengelolaan area lindung HCVF,Diantaranya : 1. Pemasangan Tempat Sampah Pemasangan tempat sampah pada lokasi-lokasi sumber air atau sungai yang dimanfaatkan  (contoh di lokasi G–038)   2. Pemeliharaan sumber mata air Pemasangan pompa air sebagai sarana pendukung untuk keperluan umum   3. Pe...

Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan

musim hujan telah berlalu dan kemarau pun tiba … Pada musim kemarau, resiko terjadinya kebakaran hutan sebagai salah satu penyebab kegagalan kegiatan penanaman dalam pengelolaan hutan lestari semakin meningkat. Kebakaran dapat terjadi karena ketersediaan 3 komponen yaitu bahan bakar, oksigen dan sumber api. Sumber api penyebab kebakaran hutan dapat berasal dari puntung rokok yang masih menyala, pembakaran dalam pembuatan arang kayu, api untuk membakar gulma di lahan dan api unggun untuk penghangat badan orang yang menginap di hutan, sedangkan tanaman yang mengering dan dedaunan kering merupakan bahan yang mudah terbakar sehingga berpotensi menimbulkan kebakaran hutan. Lahan anggota yang termasuk dalam kawasan hutan rakyat KAM KTI umumnya berada dekat dengan areal pemukiman dan kita wajib mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan yang menimbulkan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar. Tindakan pencegahan antara lain dengan menjauhkan sumber api yang dapat menimbulkan k...

Pelatihan Juni 2013

Pelatihan adalah suatu kegiatan/bimbingan yang bertujuan untuk menunjang dan menambah wawasan/pengetahuan berupa pembekalan teknis mengenai pengelolaan hutan lestari sehingga seluruh kegiatan yang menyangkut aspek produksi, lingkungan maupun sosial dapat berjalan dengan maksimal. Kegiatan pelatihan ini dilakukan sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah berdasarkan evaluasi kegiatan pada tahun sebelumnya. Berikut adalah kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh KAM KTI pada bulan Juni 2013 : Pelatihan penjarangan Kegiatan penjarangan dalam pengelolaan hutan lestari bertujuan untuk mengatur kompetisi makanan pada tanaman. Makanan pohon adalah unsur hara di dalam tanah. Kompetisi/persaingantersebut perlu diatur sehingga setiap pohon mendapatkan jumlah makanyang cukup untuk pertumbuhannya. Jarak tanam yang terlalu rapat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang maksimal dan memudahkan penyebaran penyakit.  Inventarisasi pohon yang akan dijarangi (pemilihan poh...