Langsung ke konten utama

Pelatihan Juni 2013


Pelatihan adalah suatu kegiatan/bimbingan yang bertujuan untuk menunjang dan menambah wawasan/pengetahuan berupa pembekalan teknis mengenai pengelolaan hutan lestari sehingga seluruh kegiatan yang menyangkut aspek produksi, lingkungan maupun sosial dapat berjalan dengan maksimal. Kegiatan pelatihan ini dilakukan sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah berdasarkan evaluasi kegiatan pada tahun sebelumnya.
Berikut adalah kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh KAM KTI pada bulan Juni 2013 :

Pelatihan penjarangan
Kegiatan penjarangan dalam pengelolaan hutan lestari bertujuan untuk mengatur kompetisi makanan pada tanaman. Makanan pohon adalah unsur hara di dalam tanah. Kompetisi/persaingantersebut perlu diatur sehingga setiap pohon mendapatkan jumlah makanyang cukup untuk pertumbuhannya. Jarak tanam yang terlalu rapat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang maksimal dan memudahkan penyebaran penyakit. 

Inventarisasi pohon yang akan dijarangi (pemilihan pohon yang tidak layak dipelihara)  

Tindakan penjarangan dilakukan pada lahan dengan jarak tanam yang terlalu rapat. Jarak tanam yang dianjurkan oleh KAM KTI adalah 12 m2, sehingga lahan masih bisa ditanami tanaman tumpangsari. Pemilihan pohon yang akan dijarangi adalah pohon yang berdiameter kecil, tidak lurus/cacat ataupun tanaman yang telah terserang penyakit/tidak sehat. 


Beberapa keuntungan tindakan penjarangan ini adalah tanaman dapat tumbuh cepat dan seragam, hasil panen maksimal, mengurangi resiko serangan penyakit, dibawah tegakan masih bisa ditanami tanaman tumpang sari seperti kopi, jahe, jagung, dll dan kayu hasil penjarangan dapat dipergunakan untuk kayu bakar.

   



Pelatihan penanggulangan HPT (Hama Penyakit Tanaman)
Dalam pengelolaan hutan lestari, kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman adalah salah satu aspek yang cukup penting. Tanaman kayu yang kita tanam juga rawan akan serangan hama penyakit tanaman yang dapat menimbulkan kerusakan sehingga tanaman tidak dapat tumbuh secara maksimal. Yang dimaksud hama adalah semua binatang yang menimbulkan kerugian pada tanaman dan hasilnya. Misalnya serangga, ulat, kumbang, bajing, tikus, celeng, dan lain-lain. Penyakit adalah organisme/mahluk tidak terlihat (kasat mata) yang serangannya menimbulkan gejala kerusakan secara fisik pada tanaman. Misalnya jamur, virus, bakteri, cacing, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil monitoring,  jenis HPT yang banyak menyerang tanaman sengon milik anggota adalah penyakit karat puru/rustgall.Penanggulangan hama dan penyakit pada tanaman yang banyak dilakukan adalah tindakan manual melalui 3M (memotong bagian gall pada tanaman, membakar gall yang sudah terkumpul dan menimbun bekas pembakaran gall). 
 
       3M (Memotong,Membakar,Menimbun)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapuk Hutan (Bombax ceiba L.)

Gambar pohon Kapuk Hutan di Sengkaling Malang Jawa Timur Sinonim : Bombax malabaricum DC., Gossampinus heptaphylla BAKH, Salmalia malabarica (DC) Schott & Endl. Nama Lain : Cottonwood (perdagangan), Kapuk hutan (Indonesia), Randu agung (Jawa). Penyebaran : Dari Pakistan dan India kemudian Myanmar, Indochina, China, Taiwan, Thailand, Jawa, Kalimantan (Sabah), Philipina, Sulawesi, Maluku, Papua dan Australia bagian Utara. Batang besar tergolong raksasa rimba dengan tinggi sampai 45 m dan besar batang 4 meter dengan banir-banir lebar dan alur-alur menaik tinggi, selain itu batangnya tegap bagaikan tiang dan bertajuk jarang yang terbentang agak tinggi. Di Jawa tumbuh dibawah ketinggian 900 mdpl. Menurut Ny. Kloppenburg cairan yang keluar dari akar-akar setelah diiris sebelum matahari terbit dapat dipakai sebagai obat minuman untuk sariawan dan seduhan dari kulit akarnya yang dimemarkan itu diminum untuk meredakan rasa panas dalam daerah lambung. Penggunaan : Kapuk tergolong...

PELATIHAN K3 DAN PEMAKAIAN APD BAGI PEKERJA PERSEMAIAN KAM KTI

Persemaian ( nursery ) adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih (atau bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan. Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari penanaman hutan sehingga persemaian memegang peranan sangat penting dan merupakan kunci utama dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman hutan. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung (direct planting) dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Penanaman secara langsung ke lapangan biasanya dilakukan apabila biji-biji (benih) tersebut berukuran besar dan jumlah persediaannya melimpah. Meskipun ukuran benih besar tetapi kalau jumlahnya terbatas, maka benih tersebut sebaiknya disemaikan terlebih dulu. Pemilihan Lokasi Persemaian Keberhasilan persemaian benih ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persem...

Tanaman KSU Alas Mandiri KTI sudah bersertifikat FSC™!

Sejak pertama kali dibentuk pada tahun 2007 silam akhirnya KSU Alas Mandiri KTI berhasil mendapatkan sertifikat FSC™   dari Soil Association Woodmark Inggris pada tanggal 22 November 2008 dengan kode registrasi SA-FM/COC-002083 (cek di http://info.fsc.org/ ). Artinya bahwa KAM KTI telah memenuhi 10 prinsip dan kriteria pokok FSC™ untuk mendapatkan sertifikat ini. Bukannya tanpa alasan kenapa kami membanggakan diri, karena memang tidaklah mudah untuk mendapatkan sertifikat ini dengan skema FSC™ yang berbasis hutan masyarakat. Menurut pengalaman kami selama proses penilaian tidaklah semudah yang dibayangkan yang hanya memenuhi 10 prinsip dari FSC™ karena setelah ditelusuri lebih detail mungkin lebih dari 50 aturan, syarat dan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah lokal maupun pemerintah pusat. Pada awal pengajuan sertifikasi KSU Alas Mandiri KTI mempunyai luas lahan 152,60 ha dengan anggota sebanyak 265 orang yang tersebar di 10 desa dan 2 kecamatan di Kabupaten Proboli...