Langsung ke konten utama

Menanam Untuk Semua



Awal tahun 2014, kami memulai kegiatan pengelolaan hutan lestari Koperasi Alas Mandiri KTI dengan kegiatan penanaman. Kegiatan penanaman tahun ini dilakukan berdasarkan perencanaan tanam yang telah ditetapkan pada tahun 2013 dengan target penanaman sebanyak 250.000 bibit. Penanaman pada tahun ini meliputi tanaman produksi seperti jenis sengon, jabon, balsa, mahoni, anggrung untuk menjamin keseimbangan kebutuhan tebangan setiap tahun dan penanaman beberapa jenis tanaman MPTS untuk keperluan konservasi serta pengembalian fungsi hutan sebagai area lindung.
Mulai musim tanam tahun ini, kebutuhan bibit untuk kegiatan penanaman telah kami persiapkan sebelumnya di persemaian milik KAM KTI sendiri. Penentuan jenis dan kebutuhan bibit di persemaian telah direncanakan dan disesuaikan sebelumnya sehingga kebutuhan semua anggota dapat terakomodasi dengan baik. 
Bibit Gmelina


Bibit Sengon
                                         

Bibit yang sehat dan cukup umur dikirim ke lahan milik anggota dibawah koordinasi ketua kelompok/FK masing-masing dibantu oleh Korwil. Untuk pengiriman bibit dari lokasi persemaian ke lahan milik anggota di kelompok yang  lokasinya berdekatan diatur menggunakan kendaraan 4WD. Selain untuk memudahkan hal ini dimaksudkan agar bibit tiba di lokasi penampungan kelompok dalam kondisi baik.
Pengiriman Bibit untuk anggota


Foto transfer bibit ke kelompok
Butuh waktu yang cukup lama hingga kami bisa memanen apa yang kami tanam saat ini, namun besar harapan kami agar apa yang kami tanam sekarang juga memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar kami di masa-masa yang akan datang. Go Green ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapuk Hutan (Bombax ceiba L.)

Gambar pohon Kapuk Hutan di Sengkaling Malang Jawa Timur Sinonim : Bombax malabaricum DC., Gossampinus heptaphylla BAKH, Salmalia malabarica (DC) Schott & Endl. Nama Lain : Cottonwood (perdagangan), Kapuk hutan (Indonesia), Randu agung (Jawa). Penyebaran : Dari Pakistan dan India kemudian Myanmar, Indochina, China, Taiwan, Thailand, Jawa, Kalimantan (Sabah), Philipina, Sulawesi, Maluku, Papua dan Australia bagian Utara. Batang besar tergolong raksasa rimba dengan tinggi sampai 45 m dan besar batang 4 meter dengan banir-banir lebar dan alur-alur menaik tinggi, selain itu batangnya tegap bagaikan tiang dan bertajuk jarang yang terbentang agak tinggi. Di Jawa tumbuh dibawah ketinggian 900 mdpl. Menurut Ny. Kloppenburg cairan yang keluar dari akar-akar setelah diiris sebelum matahari terbit dapat dipakai sebagai obat minuman untuk sariawan dan seduhan dari kulit akarnya yang dimemarkan itu diminum untuk meredakan rasa panas dalam daerah lambung. Penggunaan : Kapuk tergolong...

PELATIHAN K3 DAN PEMAKAIAN APD BAGI PEKERJA PERSEMAIAN KAM KTI

Persemaian ( nursery ) adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih (atau bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan. Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari penanaman hutan sehingga persemaian memegang peranan sangat penting dan merupakan kunci utama dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman hutan. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung (direct planting) dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Penanaman secara langsung ke lapangan biasanya dilakukan apabila biji-biji (benih) tersebut berukuran besar dan jumlah persediaannya melimpah. Meskipun ukuran benih besar tetapi kalau jumlahnya terbatas, maka benih tersebut sebaiknya disemaikan terlebih dulu. Pemilihan Lokasi Persemaian Keberhasilan persemaian benih ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persem...

Tanaman KSU Alas Mandiri KTI sudah bersertifikat FSC™!

Sejak pertama kali dibentuk pada tahun 2007 silam akhirnya KSU Alas Mandiri KTI berhasil mendapatkan sertifikat FSC™   dari Soil Association Woodmark Inggris pada tanggal 22 November 2008 dengan kode registrasi SA-FM/COC-002083 (cek di http://info.fsc.org/ ). Artinya bahwa KAM KTI telah memenuhi 10 prinsip dan kriteria pokok FSC™ untuk mendapatkan sertifikat ini. Bukannya tanpa alasan kenapa kami membanggakan diri, karena memang tidaklah mudah untuk mendapatkan sertifikat ini dengan skema FSC™ yang berbasis hutan masyarakat. Menurut pengalaman kami selama proses penilaian tidaklah semudah yang dibayangkan yang hanya memenuhi 10 prinsip dari FSC™ karena setelah ditelusuri lebih detail mungkin lebih dari 50 aturan, syarat dan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah lokal maupun pemerintah pusat. Pada awal pengajuan sertifikasi KSU Alas Mandiri KTI mempunyai luas lahan 152,60 ha dengan anggota sebanyak 265 orang yang tersebar di 10 desa dan 2 kecamatan di Kabupaten Proboli...