Langsung ke konten utama

Musim Tanam Telah Tiba

Pajjhar lagghu arena pon nyonara.
Bapa’ tane se tedung pon jhagha’a.
Ngala’ are’ so landhu’ tor capengnga,
A jhalananna ghi’ sarat kawajibhan.
Atatamen mabannya’ hasel bhumena.
Mama’morna nagharana ban bangsana.

Membaca potongan lirik lagu Bahasa Madura “Pajjhar Lagghu” tersebut jika dicermati berarti bahwa fajar telah terbit para petani dihimbau untuk segera ke ladang dan ke sawah dengan membawa cangkul dan sabit untuk mencangkul dan menanam.  Sekarang musim hujan telah tiba saatnya untuk menanam bukan hanya untuk padi disawah atau sayur-mayur saja melainkan petani kayu juga berhak untuk menanam.

Kabupaten Probolinggo yang mayoritas adalah suku madura dan berprofesi terbesar sebagai petani sangat menggantungkan musim tanam dengan musim hujan.  Untuk daerah pegunungan biasanya musim hujan berlangsung mulai bulan November sampai bulan April.  Waktu yang tepat untuk menanam yaitu pada awal musim hujan kira-kira bulan Desember dan Januari, sehingga masa pertumbuhan awal tanaman sampai bulan Maret termasuk untuk kegiatan menyulam tanaman yang mati masih mendapatkan guyuran hujan dengan cukup banyak.

Masyarakat daerah dataran rendah biasanya menanam bawah merah, buah melon, semangka, padi dan jagung sedangkan daerah dataran tinggi menanam kentang, kobis, wortel, cabai dan kopi.  Tidak ketinggalan anggota KAM KTI mereka menanam singkong, cabai, kobis, tomat dan jahe dibawah tegakan sengon yang masih berumur kurang dari 3 tahun.

Kami telah menyiapkan bibit sengon, jabon, balsa, mahoni, mindi dan beberapa jenis tanaman MPTS sejak 3 bulan sebelumnya sehingga memasuki musim hujan bibit tersebut siap untuk dikirim dan ditanam.  Target penanaman untuk produksi tahun ini adalah 150.000 bibit untuk ditanam di lahan anggota.  Semoga dengan adanya penanaman tiap tahun dapat mengimbangi kebutuhan tebangan tiap tahun yang ada di KAM KTI.
Go Green ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapuk Hutan (Bombax ceiba L.)

Gambar pohon Kapuk Hutan di Sengkaling Malang Jawa Timur Sinonim : Bombax malabaricum DC., Gossampinus heptaphylla BAKH, Salmalia malabarica (DC) Schott & Endl. Nama Lain : Cottonwood (perdagangan), Kapuk hutan (Indonesia), Randu agung (Jawa). Penyebaran : Dari Pakistan dan India kemudian Myanmar, Indochina, China, Taiwan, Thailand, Jawa, Kalimantan (Sabah), Philipina, Sulawesi, Maluku, Papua dan Australia bagian Utara. Batang besar tergolong raksasa rimba dengan tinggi sampai 45 m dan besar batang 4 meter dengan banir-banir lebar dan alur-alur menaik tinggi, selain itu batangnya tegap bagaikan tiang dan bertajuk jarang yang terbentang agak tinggi. Di Jawa tumbuh dibawah ketinggian 900 mdpl. Menurut Ny. Kloppenburg cairan yang keluar dari akar-akar setelah diiris sebelum matahari terbit dapat dipakai sebagai obat minuman untuk sariawan dan seduhan dari kulit akarnya yang dimemarkan itu diminum untuk meredakan rasa panas dalam daerah lambung. Penggunaan : Kapuk tergolong...

PELATIHAN K3 DAN PEMAKAIAN APD BAGI PEKERJA PERSEMAIAN KAM KTI

Persemaian ( nursery ) adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih (atau bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan. Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari penanaman hutan sehingga persemaian memegang peranan sangat penting dan merupakan kunci utama dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman hutan. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung (direct planting) dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Penanaman secara langsung ke lapangan biasanya dilakukan apabila biji-biji (benih) tersebut berukuran besar dan jumlah persediaannya melimpah. Meskipun ukuran benih besar tetapi kalau jumlahnya terbatas, maka benih tersebut sebaiknya disemaikan terlebih dulu. Pemilihan Lokasi Persemaian Keberhasilan persemaian benih ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persem...

Tanaman KSU Alas Mandiri KTI sudah bersertifikat FSC™!

Sejak pertama kali dibentuk pada tahun 2007 silam akhirnya KSU Alas Mandiri KTI berhasil mendapatkan sertifikat FSC™   dari Soil Association Woodmark Inggris pada tanggal 22 November 2008 dengan kode registrasi SA-FM/COC-002083 (cek di http://info.fsc.org/ ). Artinya bahwa KAM KTI telah memenuhi 10 prinsip dan kriteria pokok FSC™ untuk mendapatkan sertifikat ini. Bukannya tanpa alasan kenapa kami membanggakan diri, karena memang tidaklah mudah untuk mendapatkan sertifikat ini dengan skema FSC™ yang berbasis hutan masyarakat. Menurut pengalaman kami selama proses penilaian tidaklah semudah yang dibayangkan yang hanya memenuhi 10 prinsip dari FSC™ karena setelah ditelusuri lebih detail mungkin lebih dari 50 aturan, syarat dan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah lokal maupun pemerintah pusat. Pada awal pengajuan sertifikasi KSU Alas Mandiri KTI mempunyai luas lahan 152,60 ha dengan anggota sebanyak 265 orang yang tersebar di 10 desa dan 2 kecamatan di Kabupaten Proboli...