Monitoring merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari semua kegiatan yang pernah
dilakukan. Hasil dari kegiatan ini dijadikan bahan evaluasi, sehingga dapat
menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan untuk kebaikan manajemen. Tahun
sebelumnya (2012) kami telah informasikan bagaimana kondisi sosial-ekonomi,
saat ini kami menambah informasi yang lebih mendalam lagi yaitu mengenai apa
saja monitoring yang telah kami lakukan dan hasilnya, diantaranya adalah
1. Monitoring
Penebangan
Monitoring ini
termasuk monitoring yang dilakukan setiap bulannya sebagai upaya mencegah
terjadinya kesalahan dalam penebangan. Anggota memahami cara menebang yang
benar, sehingga mengurangi kerugian yang
ditimbulkan. Sampai saat ini tidak ada penebangan yang menyalahi prosedur yang
telah ditetapkan.
2. Monitoring Penanaman
Monitoring ini dilakukan
3~4 bulan setelah selesai penanaman
untuk mengetahui tingkat keberhasilan tanaman sehingga diketahui persentase yang
hidup terdapap yang mati. Hal ini dilakukan sebagai dasar rencana tanam tahun
berikutnya. Jika perlu dilakukan penyulaman untuk tahun berikutnya. Monitoring
ini disesuaikan dengan Standart penanaman (KAM/SOP/TNM/01) dan sampai saat ini
tingkat keberhasilan penanaman tahun 2012 sudah mencapai 74 % dab pada tahun
2013 ini telah menanam kembali sebanyak 170.000 lebih.
3. Monitoring Kebakaran Hutan
Monitoring ini
dilaksanakan disetiap bulannya untuk mengamati dan dan
mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan. Sampai saat ini tidak pernah terjadi
adanya kebakaran, hal ini perlu terus dijaga agar tidak menimbulkan kerugian di
kemudian hari.
4. Monitoring B3
Monitoring B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun) untuk memastikan bahwa anggota tidak memakai
pestisida yang dilarang oleh FSC dan memastikan bahwa anggota memahami penggunaan
pestisida dan pembuangan kemasan pestisida sesuai dengan prosedur. Anggota
memahami dan mengetahui cara menggunakan pestisida yang sesuai dengan anjuran
dan tidak ada penggunaan pestisida yang dilarang oleh FSC & WHO.
5. Monitoring K3
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, banyak upaya yang telah kami lakukan untuk hal ini. Diantaraya
sosiailasi bagaimana bekerja dengan resiko kecelakaan yang kecil. Untuk melihat
keefektipan penggunaan Alat Pelindung Diri dilakukan monitoring. Monitoring
juga dilakukan untuk mengetahui tingkat kecelakaan kerja yang terjadi dan upaya
pencegahannya dan mengetahui apakah prosedur K3 telah dilaksanakan dilapangan. Sampai
saat ini tidak pernah terjadi kecelakaan kerja.
6. Monitoring Potensi
Monitoring ini
dilakukan pada setiap tahun untuk mengetahui standing stock yang masih ada dan Ananlisis
untuk menentukan apakah etet masih layak untuk tahun berikutnya, apabila Etat
tidak layak untuk digunakan maka dilakukan revisi sesuai potensi standing stock
inventarisasi terbaru. Tahun 2012 tepatnya bulan Oktober-November, KAM KTI
telah melakukan inventarisasi secara total.
7. Monitoring Pertumbuhan
Monitoring pertumbuhan disebut PUP (petak ukur permanen)
untuk mengetahui pertumbuhan kayu pertahunnya sehingga dapat digunakan sebagai
dasar rencana tebang jangja panjang. Tahun ini kami telah melakukan pada bulan
Februari 2013.
8. Monitoring Dampak Lingkungan
Lingkungan
merupakan hal penting dalam kegiatan operasional maka KAM KTI melakukan monitoring untuk mengetahui adanya dampak positif dan negatif
terhadap lingkungan akibat dari operasional Koperasi Alas Mandiri KTI. Jika telah
diketahui manajemen dapat mengevaluasi agar kegitaan tidak terganggu dan bahkan
dapat meningkat.
9. Monitoring Dampak Sosial
Kegiatan ini
dilaakukan untuk identifikasi adanya dampak positif dan negatif akibat dari
opersional KAM-KTI terhadap lingkungan sosial di area kerja KAM-KTI dan apabila
ada dampak yang terjadi dievaluasi apa penyebab dan bagaimana upaya
pencegahannya sehingga berikutnya dampak yang sama tidak terjadi lagi, upaya
pencegahan tersebut dijadikan input dalam menyusun dan atau revisi management
plan.
10.Monitoring HCVF
Mengetahui apakah
pegelolaan HCVF di lokasi yang sudah teridentifikasi bisa berjalan dan adakah
dampak dari opersional hutan yang muncul terhadap lokasi HCVF,apabila di
temukan dampak akibat dari kegiatan
operasional KAM-KTI terhadap HCVF tersebut perlu diambil langkah cepat untuk
meminimalisir dan atau menghilangkan dampak. Setidaknya sudah disepakati
beberapa HCV diantaranya adalah NKT nomor 4.1, 4.5 dan 6, terhadap NKT ini kami
selalu melakukan monitoring dan upaya untuk terus menjaga dan melestarikannya
diantaranya adalah member bantuan, member sosialisasi dsb.
11.Monitoring Area Lindung
Setidaknya telah
ditentukan sebanyak 5% dari seluruh area KAM KTI adalah area lindung. Maka KAM
KTI terus menerus berupaya untuk tetap menjaga keutuhan area ini agar
keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Upaya KAM KTI selama ini diantaranya
adalah telah memperbanyak penanaman MPTS.
12.Monitoring Flora fauna
Kegiatan ini
dilakukan untuk mengetahui biodiversitas (flora dan fauna) khususnya jenis
endemik/lokal di lokasi area lindung uapaya pengelolaan yang sesuai,jika
tingkat biodiversitas rendah maka perlu diperkaya dengan penanaman jenis MPTS
dan endemic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar