Kegiatan
monitoring adalah salah satu persyaratan yang wajib untuk dipenuhi dalam
menjalankan kegiatan pengelolaan hutan lestari yang ditujukan sebagai kontrol untuk
melihat tingkat keberhasilan suatu kegiatan yang telah dijalankan sehingga
apabila ada aktivitas yang tidak sesuai dengan prosedur atau menimbulkan dampak
dapat dilakukan tindakan untuk perbaikan baik secara langsung atau didiskusikan
terlebih dahulu dalam pertemuan bulanan FK atau pertemuan kelompok. Hasil dari
kegiatan monitoring ini juga dapat dijadikan masukan dalam penyusunan dan
revisi Managemen Plan.
Pada
bulan Mei ini, KAM KTI telah melakukan beberapa kegiatan monitoring tahunan
yaitu :
Monitoring penanaman
Kegiatan
monitoring penanaman bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan hidup
tanaman muda hasil kegiatan penanaman yang dilakukan pada musim tanam
2012/2013. Kegiatan monitoring penanaman dilakukan dengan menghitung jumlah
tanaman hidup dan tanaman yang mati dari
hasil penanaman sebelumnya oleh ketua kelompok/FK didampingi oleh Koordinator
Wilayah/Korwil masing-masing.
Foto kegiatan monitoring penanaman
Dari
hasil monitoring penanaman kali ini diketahui tingkat keberhasilan hidup tanaman
adalah 68,32%, yang berarti kegiatan penanaman kali ini masih kurang berhasil dan
perlu dilakukan penanaman kembali pada musim tanam berikutnya. Upaya yang akan
dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan penanaman adalah meningkatkan kualitas bibit di persemaian dan perencanaan
jumlah bibit yang akan ditanam lebih awal sehingga bibit yang didistribusikan pada
petani sudah siap tanam (cukup umur dan sehat) pada awal musim penghujan
berikutnya.
Monitoring
area lindung dan HCVF
Area
lindung adalah wilayah yang dikembangkan untuk kepentingan lingkungan, sosial
dan budaya yang harus dilindungi kelestariannya dan tidak diperbolehkan menjadi
hutan tanaman / keperluan produksi lainnya, berfungsi menjaga kelangsungan
sumber air, udara bersih, kesuburan tanah, habitat satwa dan pencegahan
longsor. Pada areal ini sebisa mungkin tidak ditanami tanaman komersial dan
secara betahap diganti jenis MPTS (multi purpose trees
species) atau tanaman jenis buah-buahan yang tidak akan dijual kayunya
tetapi masih menghasilkan secara ekonomis.
Foto kegiatan monitoring area lindung dan HCVF
Monitoring
ini dilakukan untuk melihat kondisi area lindung yang ada di wilayah kerja KAM
KTI. Terdapat 361 lokasi yang termasuk dalam area lindung yang meliputi
daerah-daerah sempadan sungai, lahan yang memiliki sumber air, lereng dengan
kecuraman tinggi, dan lokasi yang merupakan HCVF berupa makam dan lokasi
ditemukannya hewan-hewan yang dilindungi. Pada monitoring area lindung
ini dilakukan pengecatan tanda batas area lindung, penghitungan jumlah tanaman MPTS
yang ada di lokasi area lindung untuk menentukan jumlah tanaman MPTS yang perlu ditanam pada musim berikutnya serta perawatan yang perlu dilakukan di lokasi
HCVF tersebut.
Monitoring flora-fauna
Monitoring
flora-fauna bertujuan untuk mengetahui biodiversitas (flora-fauna) dan melihat
ada tidaknya jenis flora dan fauna yang dilindungi di area kerja KAM KTI.
Monitoring ini dilakukan melalui observasi lapangan dan melakukan pendataan
adanya tanaman dan satwa yang berada di kawasan hutan rakyat KAM KTI. Dari
hasil monitoring diketahui beberapa satwa dilindungi (tercantum dalam daftar
CITES) yang pada tahun 2012 teridentifikasi pada beberapa lahan milik
anggota seperti landak, ular cobra,
garangan, berang-berang, biawak dan trenggiling, pada tahun ini banyak yang
sudah tidak ditemukan lagi di lokasi tersebut.
Salah
satu upaya yang dilakukan oleh KAM KTI untuk menjaga kelestarian tanaman dan
satwa yang dilindungi ini adalah dengan memperbanyak tanaman MPTS dan bambu sebagai sumber makanan dan tempat bersarang bagi hewan-hewan tersebut.
Foto kegiatan monitoring flora-fauna
Semoga
hasil kegiatan monitoring dan evaluasi yang telah dikerjakan ini mendapatkan
kesimpulan bahwa kondisi area lindung, HCVF dan tanaman yang sudah ditanam
kondisinya yang semakin baik.
**GO GREEN!!!**
Great effort!
BalasHapus